Kamis, 12 Maret 2009

demam pada anak karena batuk pilek

Sejak hari jumat lalu anakku si Farrel rewel terus, badannya anget, ga mau asi trus minum susunya juga sedikit. serba salah sampai kasihan aku sama neneknya karena ga mau turun dari gendongan.
lidahnya selalu dijulur-julurkan, aku pikir panas dalam dan sariawan karena dia sudah 2 hari ga BAB, aku minta belikan larutan penyegar sama suami. tapi ga pengaruh badannya tetap anget dan masih rewel

Besoknya hari sabtu, demamnya mulai naik menjadi 38 dan dia semakin rewel, nangis saja kerjaannya, aku beri parasetamol untuk menurunkan panasnya, tapi obatnya hanya bekerja 3 jam setelah itu panasnya naik lagi dan rewel lagi. kata ibuku diurut aja dia mungkin kecapean. makanya aku bawa dia ke tempat tante didepok, tanteku bisa urut bayi dan anakku sejak lahir memang sering diurut sama tanteku yang didepok. setelah diurut dia agak tenang sedikit dan mau disuruh tidur. tapi tetap aja panasnya ga mau turun sampai aku beli obat untuk sariawan buat anak yang tidak toxic kandistatin. kalau malam dia tidurnya sebentar bentar bangun karena kesulitan hidungnya tersumbat dan batuk. kasian aku ngeliatnyas udah 3 hari ga nyenyak tidurnya. matanya sembab karena kebanyakan nangis. aduuuh aku sampai bingung harus gimana. aku hanya berharap keesokan harinya farrel sudah membaik

keesokan harinya karena panasnya belum turun aku bawa dia ke dokter dekat rumahku, kata dokter dibelakang lidah ada putihnya seperti radang tenggorokan, batuk pilek dan gigi gerahamnya juga ada yang mau tumbuh. dia dikasih antibiotik, vit c dan obat untuk pilek. sama dokter menyarankan kalau seandainya besok demamnya belum turun harus cek darah karena dikhawatirkan dbd.

Hari senin aku cuti kerja karena khawatir farrel masih demam tapi ternyata siangnya farel sudah mau turun dari gendongan dan main sendiri, senangnya hatiku, aku tidak jadi membawanya tes darah ke klinik. Dan dia sudah mulai mau makan dan minum susu. Kalau anak sakit memang melelahkan apalagi kalau ibunya kerja, dikantor aku selalu khawatir akan keadaan anakku. tapi inilah resiko kita sebagai wanita yang bekerja diluar rumah. Maafin umi ya Farrel ga bisa menjaga Farrel setiap saat

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More